Oleh
: M. Arief W.
Sayang,
Kalo
aku gak mencintai kamu,
niscaya
kamu sudah aku pacari sejak lama
Kalo
aku gak mencintai kamu,
niscaya
aku sudah hadir ke rumahmu
membawa
sekuntum bunga
mengajakmu
kencan
dan
membelai kamu penuh kelembutan
Tapi
aku mencintai kamu
Aku
menyayangi kamu sepenuh hati
Segala
yang diri fana ini miliki
tak
sanggup tebus bentangan cinta yang ada
Karena
aku yakin
Sebelum
keberadaanku di muka Bumi
Sang
Abadi t’lah takdirkan di zaman Azali
Kamu
adalah sisi jiwaku yang hilang
Justru
karena diri ini cinta kamu
Aku
tak ingin rasakan gelora dan masy’uknya
membelai
tubuhmu yang halus
menatap
matamu yang jelita
mencium
bibirmu yang merona
Aku
tak ingin nikmati syahwat
atas
nama Cinta
Karena
kecintaan Sang Abadi lebih besar,
Kuingin
hadiri jamuanNya terlebih dahulu di sana
Biarkan
Sang Abadi sempurnakan jiwaku
di
hadapan manusia dan di hadapanNya
Dan
kala jiwa ini sudah terbalut
oleh
rahmat dan kehadiranNya
Dan
kala di tangan ini
sudah
tergenggam kekuasaan atas umat manusia
Maka
aku berjanji
Aku
berjanji
Kan
kuketuk pintu rumahmu sekali lagi
Tapi
kali ini bukanlah sekuntum bunga yang kubawa, Sayang
Melainkan
sebuah cincin kilau bertahta permata Rubi
Yang
kan kulingkarkan di jari manis lengan kananmu
Kan
kubelai rambutmu lewati telingamu
Dan
kubisikkan dengan halus
Aku
tidak meninggalkanmu, Kasih
Aku
tidak pernah melupakanmu, Kasih
Dan
inilah bukti janji kata-kataku
Bahwa
ke depanmu kerajaan Bumi dan Surga kan kupersembahkan
* * *