* Puisi ini boleh diperbanyak dengan tetap mencantumkan M. Arief W. sebagai nama pengarangnya.

 

Maghrib di Turki

Oleh : M. Arief W.

 

Langit telah gelap

Maghrib pun tiba saat itu

Di Turki

 

Matahari perlahan tenggelam di balik gunung

Cahaya jingganya menembus sela-sela bukit

Berpendar di atas selat Bosphorus yang luas

 

Selat itu senantiasa dilewati oleh kapal-kapal yang berlayar kian kemari

Dan maghrib itu, kapal-kapal itu bagaikan bayang-bayang di kejauhan

Negeri itu telah diterangi lampu rumah-rumah penduduk yang dinyalakan

Dan dihiasi masjid-masjid Byzantium yang tampil begitu megah

 

Masjid-masjid

Yang dengan kubah-kubah raksasanya

Menara-menaranya yang tinggi kurus mencakar langit

Dan taman-taman berair mancurnya yang indah

Berdiri begitu angkuh

Menyajikan indahnya pemandangan surgawi yang tak dapat seorang pun lupakan

 

Maghrib itu begitu hening

Begitu khidmat

Tak ada kata-kata yang terucap

Karena semua orang tengah berkumpul di masjid-masjid itu

Mendoakan keselamatan Sang Sultan dan para prajuritnya

Di medan pertempuran

 

Dan manakala rombongan Sang Sultan dan para prajuritnya datang

Dengan kuda-kuda perangnya yang berlari kencang terengah-engah

Maka suara-suara adzan pun berseru dari segala penjuru kota

Bersamaan dengan tibanya waktu pertemuan dengan Tuhan

Dengan suara-suaranya yang pilu

Seakan-akan mengangkatmu terbang ke langit

Membuat gentar hati setiap musuh yang mendengar dan menyaksikan

 

Ribuan puji syukur terucap

Ribuan air mata keharuan tertumpah ke Bumi

Dan ribuan sorak sorai terdengar

Menyambut kemenangan Sang Sultan yang  mereka cintai dan para tentaranya

Dalam pertempuran menaklukkan kota Wina, Austria

 

Kemenangan itu menutup sebuah malam penuh keharuan

Di antara sekian banyak malam di Turki

Negerinya Para Penakluk

 

Meski negeri itu kini telah dilumuri kekotoran

Dilumuri kemunafikan

Namun ingatan akan malam itu

Akan senantiasa mengetuk dadamu

Mengaliri darahmu dengan kobaran semangat seorang Muslim

Untuk kembali meraih segala kegemilangan

Untuk hidup dalam kemuliaan

Atau mati dalam kesyahidan

Sebagai seorang ksatria

 

***