* Puisi ini boleh diperbanyak dengan tetap mencantumkan M. Arief W. sebagai nama pengarangnya.
(
Oleh : M. Arief Wibowo
Kuberdiri tertunduk
Memandangi negeri ini
Untuk terakhir kalinya
Sebuah masjid berdiri kokoh di
Dengan pegunungan hijau terbentang di belakangnya
Tatkala kami bersuar meminta pertolongan
Mereka kasihi kami
Mereka bantu
kami berdiri
Dan jadikan peradaban ini bersinar
di negeri Kegelapan
Di
Di pegunungan hijau itulah aku
dilahirkan
Di sanalah
Kuhabiskan masa kecilku
Berlari bersama teman-teman
Penuh kegembiraan
Namun semua itu berubah
Kala para penyerbu dari Utara
itu datang
Mereka membakar Qur’an kami
Menghancurkan Masjid kami
Membantai Saudara kami
Orang-orang di sekeliling kami
Yang sedianya
menjadi teman-teman kami
Kini malah berbalik mengkhianati kami
Dan membantu
mereka
Hanya karena kami berbeda keyakinan
Kami harus meninggalkan
Negeri yang telah menjadi tanah air kami
Atau kami akan disiksa
dengan kejam
Tak tahan kudengar rintihan saudaraku
Kala mereka dilempar hidup-hidup ke sekawanan anjing
lapar
Tak tahan kucium bau tetesan
darah dari tubuh saudaraku
Ketika mereka digulingkan di dalam tong aspal
yang panas
Negeri itu kini sunyi
Air mancur putih itu
Menjadi saksi semua ini
Air hujan turun
Seiring tangis air mataku
Dan kepiluan
hatiku
Kulihat masjid itu untuk terakhir
kalinya
Selamat tinggal negeriku
Aku akan pergi
meninggalkanmu
Tapi aku berjanji padamu
Suatu hari nanti
Anak cucuku akan datang
kembali kesini
Dan mengembalikan
negeri ini
Ke rangkulanku
kembali
* * *